Kitab Pembebas dari Kesesatan

Setiap insan di dunia memiliki lika-liku jalan tersendiri dalam upaya mendekati Tuhannya. Saking berlikunya jalan yang ditempuh, menghendaki seseorang melewati pelbagai keadaan, dan kesulitan. Begitu pun dengan Imam Al-Ghazali, ia menempuh jalan berliku dan sangat panjang hampir di seluruh paruh usianya. Kehadiran buku terjemah al-Munqidz minad Dhalal ini merupakan kekayaan literasi karya Imam Al-Ghazali menjelang akhir hayatnya. Buku ini merupakan autobiografi Imam Al-Ghazali yang berisi perjalanan, dan pengalamannya menyelami samudra tasawuf. Dalam buku ini, terbagi ke dalam empat bagian yang berisi mukadimah, dan skeptisisme Imam Al-Ghazali, klasifikasi pencari kebenaran, hakikat kenabian, dan metode kaum sufi.

Yang tak kalah menarik adalah, Al-Ghazali berpandangan, bahwa manusia pada mulanya merupakan kertas kosong, tanpa pengetahuan tentang berbagai alam yang dimiliki Allah Swt. Manusia yang sebelumnya kosong tersebut, diberkati dengan beberapa perangkat sehingga dapat menerima informasi yang disampaikan oleh sumber dari segala sumber. Perangkat internal tersebut yaitu indra, tamyiz, rasio, dan intuisi (dzauq). Perangkat terakhir inilah yang digunakan untuk kaum sufi, agar hidupnya kembali kepada hakikat kenabian. Hakikat kenabian yang dimaksud, bukanlah kondisi dimana manusia sekadar bersuci, melainkan juga menjadi pribadi yang dapat menerima, dan menyebarkan pesan Allah. Lantas bagaimana hakikat kebenaran tersebut berhasil ditemukan oleh Al-Ghazali menjelang akhir hayatnya? Pahamilah lebih dalam melalui buku ini. Selamat membaca!